If Conditional Type 1, Type 2, dan Type 3

If Conditional

Halo Sobat RBD! Di postingan berikut kita akan membahas tipe-tipe If-Clause atau If Conditional Type yang sangat umum menjadi materi yang dipelajari di SMA. Umumnya ada tiga jenis conditional yang paling sering dipakai di SMA, yaitu Type 1, Type 2, dan Type 3. Namun ada juga Type 0 dan Mixed Conditionals yang nggak bakalan rugi kok kalau kamu pelajari. Berbeda dari materi If Conditional Type di SMP, materi ini dipelajari di Kelas 10, Kelas 11, dan Kelas 12 dengan lebih dalam. Jadi ini materi yang wajib banget kalian kuasai, guys! Apalagi buat Kelas 12 yang mau UTBK. Langsung saja kita simak penjelasan berikut.

If Conditional Type 0

Kita menggunakan Conditional Type 0 untuk mengungkapkan kebiasaan umum, kebenaran tetap, dan fakta ilmiah.

General formula: If + S + V1, S + V1

Contoh kalimat: If you heat an ice, it melts.

JIka kamu memanaskan sebongkah es, esnya akan meleleh.

Bisa dilihat dari makna kalimat di atas, memanaskan es akan menyebabkan esnya meleleh. Jika syarat tersebut terpenuhi, maka merupakan fakta ilmiah bahwa esnya akan mencair. Dari segi waktu, Type 0 ini terjadi di masa kini dan mempunyai efek di masa kini pula, sehingga menggunakan simple present tense.

If Conditional Type 1

Kita menggunakan Conditional Type 1 untuk mengungkapkan prediksi atau harapan dengan syarat kondisinya harus terpenuhi terlebih dahulu. Biasanya kondisi ini kemungkinan terjadinya adalah lebih dari 50%, sehingga lebih mungkin terjadi di dunia nyata.

General formula: If + S + V1, S + will + V1

Contoh kalimat: If I am rich, I will buy a house.

Jika saya kaya, saya akan membeli sebuah rumah.

Berdasarkan makna kalimat di atas, maka kita bisa mengetahui bahwa orang yang mengatakan kalimat itu belum kaya, tetapi jika dia kaya, maka dia akan membeli rumah di masa depan. Ini berarti Type 1 terjadi di masa kini, namun efeknya di masa depan (membeli rumahnya nanti). Maka dari itu, Type 1 menggunakan elemen simple present tense dan simple future tense.

If Conditional Type 2

Kita menggunakan Conditional Type 2 untuk mengungkapkan harapan atau khayalan dengan syarat yang kondisinya tidak sesuai fakta sebenarnya atau sangat sulit untuk dipenuhi. Biasanya kondisi ini kemungkinan terjadinya adalah 0-5%, sehingga tidak mungkin atau lebih sulit diwujudkan.

General Formula: If + S + V2, S + would/could + V1

Contoh kalimat: If my father was here, he would be proud of me.

Jika ayah saya ada di sini (sekarang), beliau bakalan bangga dengan saya.

Eits, jangan terkecoh! Meskipun ada was di sana, maknanya tetap “ayah ada di sini sekarang”. Mengapa begitu? Karena jika klausa Type 2 berbentuk positif, maka makna sebenarnya yang terjadi adalah kebalikannya. Ini berarti, pada saat kalimat ini dikatakan, ayahnya sedang tidak ada di sini. Tetapi jika beliau ada di sini, beliau pasti bakal bangga. Berbeda dari will, would bisa berfungsi menyatakan kebiasaan dan kegiatan yang bakal dilakukan di masa depan yang dekat. Jadi meskipun Type 2 menggunakan formula simple past tense, makna kalimatnya tetap terjadi di masa kini, dan memiliki efek di masa kini pula (ayahnya bakal bangga sekarang).

Adapun variasi contoh kalimat lain yang menggunakan kata were seperti pada kalimat berikut.

General Formula: If + S + were + noun / adjective, S + would/could + V1

Contoh kalimat: If she were the staff in that company, she would do the job more carefully.

Andai dia adalah staf di perusahaan itu, dia bakal melakukan pekerjaannya dengan lebih hati-hati.

Pada kalimat ini, pembicara berandai-andai dirinya menjadi orang lain, yaitu “staf di perusahaan itu”. Kenapa she tidak berpasangan dengan was? Ini karena khusus untuk pengandaian Type 2, semua subject pronoun harus dipasangkan dengan were ketika dihadapkan dengan noun atau adjective.

If Conditional Type 3

Kita menggunakan Conditional Type 3 untuk mengungkapkan penyesalan mengenai kejadian yang terlewatkan. Berbeda dari Type 2, kondisinya sudah terjadi di masa lalu dan pembicaranya tidak punya kemampuan untuk mengubah kejadian itu karena kejadiannya tidak mungkin bisa diulang. Makanya, kondisi ini kemungkinan terjadinya adalah 0%.

General Formula: If + S + had + V3, S + would/could + have + V3

Contoh kalimat: If I had known that you needed money yesterday, I would have lent some money to you.

Kalau saja saya mengetahui bahwa kamu membutuhkan uang kemarin, maka saya bakal sudah meminjamkan uang kepadamu.

Kalimat di atas mengungkapkan bahwasanya si pembicara tidak tahu bahwa “kamu membutuhkan uang kemarin.” Jadi, pada kenyataannya dia tidak meminjamkan uangnya kemarin. Maka dari itu, ada kesan penyesalan pada Type 3 ini. Selain itu, karena kondisi pada Type 3 terjadi di masa lalu, efeknya terjadi pada masa lalu pula. Sehingga, jika bentuk kalimatnya positif, maka kenyataan yang terjadi berbentuk negatif. Begitu pula sebaliknya. Type 3 ini menggunakan elemen past perfect tense.

Mixed Conditionals

Mixed conditionals dibuat dengan menggabungkan Type 3 dan Type 2. Gunanya adalah untuk membuat hipotesis atau prediksi yang diikuti konsekuensi dari apa yang terjadi di masa lalu. Mixed conditionals bisa digunakan untuk memberi nasihat atau memberi kesan penyesalan dengan membuktikan konsekuensinya.

General Formula: If + S + had + V3, S + would/could + V1

Contoh kalimat: If only you had listened to me and brought a raincoat, you wouldn’t be drenched by now.

Kalau saja kamu mendengarkan saya dan membawa jas hujan, kamu nggak bakalan basah kuyup sekarang.

Dalam contoh kalimat di atas, pembicara menunjukkan konsekuensi yang terjadi jika tidak membawa jas hujan. Ini bisa menjadi nasihat maupun memberikan efek jera atau menyesal kepada lawan bicaranya. Jadi, mixed conditionals menggunakan gabungan past perfect tense dan past simple tense.

Kesimpulan

Gimana, udah paham kan? Dengan memahami struktur formula, contoh kalimat, makna, dan tense yang digunakan di masing-masing tipe If Conditional ini, sebagai siswa, kita bisa mengembangkan kemampuan tenses kita, karena semua tipe If Conditional mencakup tenses dengan waktu past, present, dan future. Jangan lupa pantengin terus blog Rumah Belajar Digital buat update materi-materi bahasa Inggris Kelas 10, 11, dan 12 yaa. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *