Halo Sobat RBD, di artikel kali ini kita bakal kasih tips ke kalian gimana caranya ngecek kalimat yang efektif. Ada beberapa hal yang harus kalian periksa untuk mengetahui efektif tidaknya suatu kalimat. Sebelumnya, apa sih kalimat efektif itu? Kalimat efektif adalah kalimat yang mudah dipahami oleh orang lain dengan tepat karena cenderung sederhana dan memiliki susunan yang jelas. Penggunaannya mampu menurunkan risiko pembaca salah paham dan memicu masalah kedepannya. Nah, berikut beberapa cara mengecek kalimat efektif:
1. Mengecek Struktur Kalimat
Kalimat dikatakan efektif ketika struktur kalimat memiliki kesepadanan. Kesepadanan struktur bisa dilihat dari ada tidaknya subjek dan predikat pada kalimat tersebut. Perhatikan contoh berikut:
a. Para siswa ke luar dari ruang kelas. (tidak efektif)
b. Para siswa keluar dari ruang kelas. (efektif)
Kalimat di poin a disebut tidak efektif karena menggunakan kata “ke luar” yang mengarah pada adverbia (memberi keterangan). Sementara, kalimat b menggunakan kata “keluar” yang menunjukkan predikat.
Subjek pada contoh tersebut adalah “para siswa”, sedangkan predikatnya adalah kata “keluar”. Ketika kata “ke” dipisahkan oleh spasi dengan kata “luar”, makna akan berubah dan kalimat pada contoh di atas menjadi tidak efektif karena tidak memiliki predikat.
2. Memastikan Sudah Hemat Kata
Kalimat dikatakan efektif ketika menggunakan ragam kata yang tepat dan tidak ada penambahan kata yang sifatnya tidak penting. Jadi, kalimat efektif bisa diketahui dari hemat tidaknya penggunaan kata dalam kalimat tersebut. Contohnya:
- Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian sekolah. (tidak efektif)
- Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian sekolah. (efektif)
Kalimat pertama menjadi tidak efektif karena kata “para” menunjukan makna jamak, sedangkan kata “siswa-siswi” juga punya makna jamak atau banyak siswa. Maka, terjadi pengulangan kata sehingga kalimat menjadi boros kata dan tidak efektif.
3. Mengecek Kesejajaran Bentuk Kalimat
Kalimat efektif memiliki kesejajaran bentuk atau disebut dengan istilah paralelisme. Kalimat paralel ditunjukan dengan penggunaan imbuhan yang sama dari awal sampai akhir, khususnya saat menyebutkan beberapa hal yang disebutkan secara berurutan. Contohnya:
- Dia pandai (adj), rajin (adj), dan seorang juara (n). (tidak efektif)
- Siswa dilarang mengobrol (v), menyontek (v), dan mengotori meja (v). (efektif)
Kalimat pertama disebut tidak efektif karena tidak memiliki imbuhan, kelas kata yang berbeda, dan tidak memenuhi syarat paralelisme. Sementara, kalimat kedua sudah paralel karena semua kata menggunakan imbuhan me-.
4. Mengecek Tegas Tidaknya Makna dalam Kalimat
Kalimat efektif harus memiliki makna yang tegas atau jelas. Kalimat efektif kadang mengandung imbuhan pada sejumlah kata yang ada dalam kalimat. Namun, beberapa imbuhan justru membuat kalimat menjadi tidak efektif. Contoh:
- Kamu sapulah lantai kelas agar bersih! (tidak efektif)
- Sapulah lantai kelasmu agar bersih! (efektif)
Kata “sapulah” memang menunjukkan predikat pada contoh kalimat di atas. Namun, ketika ditambah kata “kamu” di depannya malah membuat kalimat menjadi tidak efektif karena predikat berbentuk pasif. Kalimat perintah menjadi tidak tegas dan tidak jelas.
5. Mengecek Kelogisan Kalimat
Kalimat efektif harus bisa dipahami secara logis. Kalimat yang tidak bisa diterima dengan akal menunjukan kalimat ini tidak efektif. Contoh:
- Mayat kucing yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di halaman rumahku. (tidak efektif)
- Sebelum ditemukan tak bernyawa, kucing itu sering mondar-mandir di halaman rumahku. (efektif)
Pada kalimat pertama, subjek kalimat adalah “mayat kucing” yang terkesan sebelum mayat ini ditemukan sempat terlihat sedang mondar-mandir. Mayat yang bisa berjalan adalah hal yang tidak logis.
Nah Sobat RBD, dengan beberapa tips dari artikel cara mengecek kalimat efektif ini kalian bisa mulai coba ngecek efektif atau tidaknya suatu kalimat. Selamat mencoba. Untuk mengetahui materi SNBT lain, kalian bisa cek di sini yaa.