Halo Sobat RBD, masih bahas tentang konjungsi atau kata hubung nih. Di artikel sebelumnya, kalian udah kenalan dengan konjungsi. Kali ini kita akan bahas tentang jenis-jenis konjungsi ya. Berdasarkan fungsinya, konjungsi dibedakan menjadi 18 jenis. Yuu, kita bahas apa aja sih jenis-jenis konjungsi yang harus kamu tau.
1. Konjungsi Disjungtif (Konjungsi Pilihan)
Konjungsi disjungtif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur sederajat dengan tujuan memilih salah satu dari dua hal atau lebih.
Contohnya:
- Asam folat sangat dibutuhkan baik untuk pria maupun wanita.
- Baik Lisa maupun Jisoo, keduanya sama-sama cantik.
- Kamu pilih aku atau dia?
- Entah ke Pangandaran entah ke Jogjakarta, yang penting liburan ini aku harus pergi.
2. Konjungsi Pertentangan
Konjungsi pertentangan berfungsi sebagai kata penghubung antar dua kalimat sederajat yang saling bertentangan. Biasanya posisi kalimat kedua lebih penting dibanding kalimat pertama.
Contohnya:
- Bagas anak yang pandai, tetapi kakaknya bodoh.
- Bunda sedang memasak, sedangkan ayah sedang menonton youtube.
- Lisa sedang tidak mengerjakan PR, melainkan sedang menonton drakor.
- Para tamu undangan menggunakan pakaian formal yang rapi. Sebaliknya, Adam Sandler menggunakan hoodie dan celana pendek saat hadir di acara Academy Award 2025.
3. Konjungsi Aditif (Konjungsi Gabungan)
Konjungsi aditif adalah konjungsi yang berfungsi untuk menggabungkan kata dengan kata, frasa, klausa, atau kalimat yang kedudukannya sederajat. Contohnya:
- Wildan dan Haris merayakan tahun baru di puncak Gunung Ciremai.
- Presiden serta rombongan disambut dengan Tari Selamat Datang di peresmian gedung baru itu.
4. Konjungsi Final (Tujuan)
Konjungsi final berfungsi menjelaskan maksud dan tujuan suatu peristiwa.
Contohnya:
- Andini membuat gaun baru untuk menghadiri pernikahan sepupunya.
- Adik minum vitamin agar tubuhnya lebih sehat.
- Alma rajin belajar supaya bisa lolos SNBT.
5. Konjungsi Waktu
Konjungsi waktu berfungsi untuk menjelaskan hubungan waktu antara dua peristiwa. Contoh konjungsi waktu, antara lain, hingga, ketika, sebelum, sampai, selama, sementara, sesudah, setelah, sejak, dan tatkala.
Perhatikan contohnya dalam kalimat berikut:
- Epy harus pulang sebelum waktu magrib.
- Adi sudah sampai rumah sejak azan asar.
6. Konjungsi Perbandingan
Konjungsi perbandingan merupakan konjungsi yang berfungsi untuk membandingkan dua hal tertentu. Contohnya:
- Sebagai anak perempuan pertama di keluarganya, Deasy memiliki jiwa tanggung jawab yang tinggi.
- Umpama kedua orang tuanya masih ada, dia tidak akan hidup sebatangkara seperti itu.
- Bagaikan pinang di belah dua, wajah Rina dan Rani sangat mirip.
7. Konjungsi Akibat (Konjungsi Konsekutif)
Konjungsi konsekutif berfungsi untuk menjelaskan akibat dari terjadinya suatu peristiwa atau kejadian tertentu. Contohnya:
- Nia sangat jarang belajar sehingga tidak naik kelas.
- Lidia terjatuh sampai berdarah.
8. Konjungsi Syarat (Konjungsi Kondisional)
Konjungsi syarat berfungsi untuk menghubungkan dua unsur yang mempunyai hubungan syarat di dalamnya. Contohnya:
- Kalau saja hari itu aku tidak sakit, aku pasti bisa mengikuti OSN.
- Bila Ibu masih hidup saat ini, aku akan langsung memeluknya.
- Ayah akan membelikan aku motor asalkan aku ranking pertama di kelas.
9. Konjungsi Tak Bersyarat
Konjungsi tak bersyarat berfungsi untuk menjelaskan jika terjadinya suatu hal tidak membutuhkan syarat tertentu. Contohnya:
- Kakak membersihkan rumah meskipun ibu tidak menyuruhnya.
- Lia tetap pergi sekolah sekalipun sedang hujan deras.
- Aidan tetap menjemput Aira walaupun badai menerjang.
10. Konjungsi Penegas (Konjungsi Intensifikasi)
Konjungsi penegas merupakan konjungsi yang fungsinya untuk menegaskan atau meringkas suatu bagian kalimat yang sebelumnya telah disebut. Contohnya, antara lain bahkan, yaitu, apalagi, dan misalnya.
Contoh kalimat konjungsi penegas:
- Tante Anna sangat menyukai tanaman hias, misalnya anggrek.
- Bagas senang minuman manis, apalagi secangkir teh.
- Emir sangat pintar matematika, bahkan guru pun mengakuinya.
- Anggia berbelanja bahan-bahan kue, yaitu tepung terigu, gula halus, telur, dan gula halus.
11. Konjungsi Pembenaran (Konjungsi Konsesif)
Konjungsi pembenaran berfungsi untuk menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal pada induk kalimat. Di sisi lain, konjungsi ini juga menolak hal yang lainnya pada anak kalimat. Contoh konjungsi pembenaran: walaupun, biar, biarpun, sungguhpun, kendatipun, dan meskipun.
Contohnya:
- Ibu tetap pergi ke pasar kendatipun badannya demam.
- Faisal tetap mengantar Nata pulang meskipun Nata menolak.
- Sungguhpun dia keberatan, dia tetap melaksanakan hasil musyawarah itu dengan baik.
12. Konjungsi Penjelas (Konjungsi Penetap)
Konjungsi penjelas berfungsi untuk menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan perinciannya. Contoh:
- Ara menjelaskan bahwa dia tidak bersalah karena saat itu dia tidak masuk sekolah.
13. Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif merupakan konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan dua kalimat yang berkaitan sehingga saling mempengaruhi. Contoh:
- Kakaknya bukan hanya mahasiswa melainkan juga seorang model.
- Sejak kemarin, Ara tidak hanya mengerjakan latihan soal, tetapi juga menulis ulang TO.
- Baik Messi maupun Ronaldo, keduanya adalah pemain sepak bola yang hebat.
- Kian tinggi dari permukaan air laut, kian rendah kerapatannya oksigennya.
14. Konjungsi Kausal
Konjungsi kausalitas berfungsi untuk menjelaskan penyebab suatu peristiwa atau kejadian tertentu. Contohnya:
- Alifia tidak masuk sekolah karena sakit.
- Sebab sakit, Alifia tidak masuk sekolah.
15. Konjungsi Urutan
Konjungsi urutan berfungsi untuk menyatakan urutan suatu hal dalam kalimat. Contohnya:
- Panaskan dulu minyaknya, setelah panas baru kemudian masukan bawang merah yang sudah diiris.
- Kita mampir ke Bandung terlebih dahulu lalu lanjut ke Cirebon.
- Sebelum memasak kue, mula-mula kita panaskan dulu ovennya di suhu 2200C.
16. Konjungsi Penanda
Konjungsi penanda berfungsi untuk menunjukkan penandaan pada suatu hal. Contoh konjungsi penanda : misalnya, contoh, terutama, dan antara lain.
- Kelas XII IPA3 sangat populer dengan muridnya yang pandai, terutama Andika.
- Di kantin banyak makanan enak dan murah, misalnya dimsum dan batagor.
- Ara belanja banyak alat tulis ke Togamas, antara lain pulpen, pensil, dan penghapus.
17. Konjungsi Pembatasan
Konjungsi pembatasan berfungsi untuk menyatakan pembatasan terhadap suatu hal. Contoh konjungsi pembatasan meliputi kecuali, asal, selain.
- Peserta rapat menyetujui usulan ketua asal keinginan mereka juga dipenuhi.
- Selain petugas, dilarang masuk.
- Toko lampu itu buka setiap hari, kecuali Senin.
18. Konjungsi Situasi
Konjungsi situasi berfungsi untuk menjelaskan suatu perbuatan yang terjadi dalam waktu tertentu. Contohnya:
- Cilla tetap ke rumah nenek padahal kakinya masih sakit.
- Ali main game di kamar sambil makan cimol bojot.
- Ferry sampai ke rumah saat ibu sedang memasak di dapur.
Nah Sobat RBD, udah paham kan seputar jenis-jenis konjungsi. Kalian bisa klik di sini untuk lanjut membaca materi Bahasa Indonesia lainnya.