Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama

Halo Sobat RBD, di artikel ini kita akan mengupas materi tentang paragraf. Apa sih paragraf itu? Paragraf adalah gabungan beberapa kalimat yang saling berhubungan dan menghasilkan suatu tema tertentu. Setidaknya paragraf terdiri dari dua kalimat atau gagasan. Akan tetapi, umumnya, paragraf terdiri dari 4 hingga 10 kalimat, tergantung pengembangan gagasan yang diinginkan penulisnya. Berdasarkan letak kalimat utamanya, jenis paragraf yang dikenal di antaranya ada paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif, dan paragraf ineratif. Bagaimana cara membedakannya? Yuk, kita bahas sama-sama.

1. Jenis Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang memiliki ide pokok di awal paragraf kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung ide pokok. Biasanya, ide pokok dalam paragraf deduktif berupa pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik. Kemudian, kalimat topik tersebut diikuti oleh kalimat penjelas guna memperjelas informasi pada kalimat topik.

Contoh paragraf deduktif:

Walaupun khasiat susu bagi tubuh kita sudah tidak diragukan lagi, tidak setiap orang dapat mengonsumsi air susu dengan baik. Hal ini disebabkan oleh dua kemungkinan, yakni sifat yang terkandung dalam susu yang tidak disukai orang atau sifat biologis orang yang bersangkutan (intoleran). Penyebab pertama dapat diatasi dengan penambahan sari jeruk, markisa, apel, atau lainnya sehingga rasa asli susu yang memualkan dapat dihilangkan. Sementara itu, penyebab kedua dapat diatasi dengan menggantinya dengan air susu yang telah lama mengalami perlakuan khusus, yakni fermentasi.

2. Jenis Paragraf Induktif

Paragraf induktif memiliki ide pokok yang terletak di akhir paragraf. Biasanya paragraf induktif diawali dengan penyebutan peristiwa khusus terlebih dahulu dan kemudian kesimpulan terletak pada akhir kalimat. Secara umum, ide pokok paragraf induktif bisa dilihat dengan adanya kalimat konjungsi antarkalimat, seperti jadi, akhirnya, akibatnya, oleh karena itu, maka dari itu, berdasarkan uraian di atas, dan dengan demikian.

Contoh paragraf induktif:

Pada masa itu, Dago adalah daerah elite tempat tinggal orang Belanda, Cina, dan orang asing lainnya. Namun, kini kawasan Dago mengalami perubahan total dari kawasan hunian menjadi kawasan bisnis. Perubahan fungsi ini mengubah pola hidup warga Dago. Saat ini, banyak warga Dago membuka usaha di sepanjang Jalan Dago. Kini, sepanjang jalan Dago dipenuhi oleh hotel, butik, restoran, bank, dan tempat-tempat hiburan lainnya.

3. Jenis Paragraf Deduktif-Induktif

Jenis paragraf Deduktif-Induktif memiliki ide pokok di awal dan di akhir paragraf. Meski memiliki dua kalimat topik, bukan berarti ide pokoknya ada dua. Adanya dua kalimat topik itu hanya merupakan bentuk pengulangan gagasan utama untuk mempertegas informasi.

Contoh paragraf Deduktif-Induktif:

Pendidikan yang paling utama bagi anak adalah pendidikan karakter. Dengan pendidikan karakter yang baik, si anak akan mempunyai pondasi karakter dan mental yang kuat. Orang tua dan guru pun bisa bekerja sama untuk membentuk karakter anak. Jika berhasil, orang tua dan guru akan lebih mudah dalam mentransfer ilmu maupun nasihatnya kepada anak. Jadi, pendidikan karakter harus diutamakan dalam pendidikan.

4. Jenis Paragraf Ineratif

Jenis paragraf ineratif merupakan paragraf yang memiliki ide pokok di tengah-tengah paragraf. Biasanya paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas terlebih dahulu kemudian diikuti ide pokok dan dilanjutkan kembali dengan kalimat penjelas. Kalimat penjelas yang terletak setelah ide pokok berfungsi untuk menguatkan atau mempertegas informasi.

Contoh paragraf ineratif:

Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung, Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus. Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir. NTT yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Padi di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen. Sayur mayur yang banyak ditanam dan dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar menjadi melambung.

Nah Sobat RBD, itulah pembahasan kita kali ini tentang jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya. Namun, tahukah kalian kalau paragraf juga bisa dibedakan berdasarkan fungsinya? Ada paragraf apa aja? Yu, cek di sini ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *