Pada tubuh kita, proses pembentukan tulang sudah mulai terjadi ketika bayi masih berada dalam kandungan, proses ini disebut dengan osifikasi. Proses ini merupakan proses pembentukan tulang yang selesai pada akhir bulan kedua perkembangan embrio dan melibatkan 3 sel penting di dalam tubuh, yaitu osteoblas, osteosit, dan osteoklas.
- Osteoblas: sebagai sel pembentuk tulang
- Osteosit: sebagai sel tulang dewasa
- Osteoklas: sebagai sel pemecah tulang
Ketiga sel tersebut akan membentuk tulang melalui dua cara, yaitu osifikasi intramembran dan endokondral.
Osifikasi Intramembran
Merupakan pembentukan tulang yang terjadi pada bagian tengkorak serta tulang pipih lainnya.
Beberapa tahapan osifikasi intramembran yang terjadi di dalam tubuh manusia antara lain.
A. Pembentukan Pusat Osifikasi
Sel induk dalam mesenkim (jaringan embrional yang membentuk beberapa jaringan ikat) akan berubah menjadi sel-sel osteoblas. Sel-sel osteoblas tersebut kemudian berkumpul dan membentuk pusat osifikasi.
B. Penyusunan Matriks
Osteoblas di dalam pusat osifikasi akan mengeluarkan osteoid, yaitu serat berupa protein yang menyusun matriks tulang. Osteoid tersebut lalu akan berbaur dengan kalsium sehingga membentuk tulang berkalsium. Tulang berkalsium ini selanjutnya menyerap osteoblas dan membentuk osteosit.
C. Periosteum dan Weaving
Osteoid lalu akan melekat di sekitar pembuluh darah secara acak dan akan terbentuk trabeculae. Hal ini akan memunculkan tulang spongiosa (tulang berongga).
D. Penyusunan Tulang Keras
Tahapan terakhir dari osifikasi intramembran ini berlangsung di saat trabeculae menebal di dalam tulang spongiosa. Osteoblas yang ada di sekelilingnya juga akan membentuk osteoid secara terus-menerus. Osteoid tersebut kemudian akan mengeras di sekitar tulang spongiosa. Dalam tahapan ini akan membentuk sumsum tulang merah serta pembuluh darah pada rongga tulang spongiosa.
Osifikasi Endokondral
Merupakan proses pembentukan tulang yang paling umum terjadi karena sebagian besar tulang yang membentuk kerangka manusia melalui proses ini.
Beberapa tahapan dari osifikasi endokondral adalah sebagai berikut.
A. Periosteum Collar
Selubung jaringan ikat fibrosa yang mengelilingi permukaan tulang (periosteum) akan terbentuk di sekitar tulang rawan hialin. Kemudian, sel induk akan berubah menjadi sel-sel osteoblas dan mengeluarkan osteoid di sekitar tulang rawan hialin. Sel-sel osteoblas selanjutnya membentuk bone collar dan mengeras pada dinding diafisis.
B. Pembentukan Rongga
Tulang rawan yang menjadi pusat proses pembentukan tulang utama akan mengalami proses pembentukan tulang keras di sekitarnya. Karena dikelilingi oleh tulang keras, tulang rawan jadi tidak dapat ternutrisi dengan baik sehingg tulang rawan akan hancur sehingga terbentuklah rongga.
C. Invasi Vaskular
Di tahap ini, pembuluh darah dalam periosteum akan melalui bone collar serta masuk ke rongga tulang rawan (poros tulang) atau biasa disebut dengan foramen nutrisi. Kemudian, tulang rawan yang tersisa akan dipecah oleh osteoklas dan membentuk tulang keras.
D. Elongasi
Osteoklas, osteosit, dan pembuluh darah yang menyerang tulang tersebut membuat poros tulang memanjang. Kemudian, pembuluh darah di sekitar tulang rawan hialin atau bagian ujung tulang panjang akan membentuk pusat osifikasi sekunder.
E. Osifikasi Epifisis
Tahapan ini hampir serupa dengan invasi vaskular. Namun, tulang yang terbentuk adalah tulang spongiosa. Dalam tahapan ini juga akan terbentuk lempeng epifisis dan menyisakan tulang rawan hialin hanya pada bagian ujung.
Nah itulah proses pembentukan tulang yang terjadi pada sistem gerak manusia. Untuk materi tentang sistem gerak lainnya kalian bisa baca di sini. Kalau mau belajar ini bareng sama Guru Hebat RBD langsung aja kepoin Rumah Belajar Digital!