Masih bahas majas nih Sobat RBD, kalo di artikel sebelumnya kalian udah belajar tentang majas secara umum, di artikel ini kita cuma bakal bahas tentang majas perbandingan saja ya. Kita bisa mengelompokkan majas perbandingan menjadi beberapa macam berdasarkan cirinya, yaitu majas metafora, simile, personifikasi, hiperbola, asosiasi, metonimia, sinestesia, alegori, pars pro toto, totem pro parte, dan eufimisme. Biar makin paham, yu kita bahas satu per satu!
1. Majas metafora
Metafora berasal dari bahasa Yunani, metaphora, yang artinya “memindahkan”. Istilah metaphora diturunkan dari kata meta yang artinya di atas dan pherein yang artinya “membawa”.
Majas metafora membantu orang yang berbicara atau menulis untuk menggambarkan hal-hal dengan jelas, dengan cara membanding-bandingkan suatu hal dengan hal lain yang memiliki ciri-ciri atau sifat yang hampir atau sama persis.
Contoh majas metafora:
- Pustaka itu gudangnya ilmu dan membaca adalah kuncinya.
- Kita harus lapang dada dengan apa yang telah terjadi.
- Sejak kecil, Bagas telah menjadi tulang punggung keluarga.
2. Majas simile
Istilah simile berasal dari bahasa Latin, simile, yang bermakna “seperti”. Walau terlihat mirip dengan majas metafora, nyatanya terdapat perbedaan di antara keduanya. Majas simile diartikan sebagai gaya bahasa yang mengungkapkan perbandingan yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung. Contohnya dengan kata layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, bak, bagai, dan seperti.
Sebagai contoh, membandingkan kecantikan seorang wanita dengan keindahan bunga yang ada di taman walaupun secara bentuk, nggak bisa membandingkan antara manusia dengan bunga. Bisa dibilang majas simile ini cara untuk mengungkapkan sifat atau karakter melalui. Adapun ciri-ciri pada majas simile antara lain:
- Kalimat terdengar berlebihan atau nggak sesuai dengan kenyataan yang ada.
- Menggunakan kata penghubung.
- Banyak menggunakan kata kiasan.
- Memiliki maksud melakukan perbandingan terhadap suatu hal.
Contoh majas simile:
- Nasibnya sungguh tak menentu seperti air di daun talas.
- Kakak beradik itu selalu bertengkar bagai anjing dengan kucing.
- Laksana air dengan minyak yang tidak dapat menyatu.
- Rosalinda pantas menjadi bintang iklan, selain wajahnya cantik, bodinya juga sempurna seperti gitar Spanyol.
3. Majas personifikasi
Majas personifikasi merupakan gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat manusia pada benda yang tidak bernyawa ataupun pada ide yang abstrak. Personifikasi atau disebut juga penginsanan ini menggambarkan atau mempersamakan benda-benda dengan manusia yang punya sifat, kemampuan, pemikiran, perasaan, seperti yang dimiliki manusia.
Contoh:
- Air laut mulai menyapu pasir pantai.
- Semburat lembayung mulai mengintip sore ini.
- Asap menyelinap di balik tirai rumah.
4. Majas hiperbola
Majas hiperbola adalah sebuah kiasan yang menggambarkan sesuatu secara berlebihan untuk memberi kesan dramatis.
Contoh majas hiperbola:
- Hatiku tercabik-cabik melihat kau berdua dengannya
- Wildan lari secepat kilat setelah mendengar kabar buruk itu.
- Kulit mu lebih lembut dari sutra.
5. Majas asosiasi
Majas asosiasi adalah perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, tetapi dinyatakan sama. Berikut ciri-ciri dari majas asosiasi adalah:
- Penggunaan kata seperti bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
- Majas asosiasi mengandung perumpamaan yang mustahil dilakukan.
- Menciptakan hasil imajinatif.
- Membandingkan sesuatu hal dengan hal lainnya.
- Penafsirannya bisa berbeda antara satu orang dengan lainnya.
- Mengandung perumpamaan seperti majas simile, tetapi perbandingan majas simile bersifat terbalik.
Contoh majas asosiasi:
- Masalahnya bagai benang kusut yang sulit untuk ditemukan jalan keluarnya.
- Suaranya merdu bagai buluh perindu.
- Wataknya keras seperti batu.
6. Majas metonimia
Majas metonimia adalah majas yang mengungkapkan suatu hal dengan memakai kata lain karena memiliki hubungan yang sangat erat dan juga sudah disepakati atau diakui. Misalnya, nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang, atau hal lain sebagai penggantinya. Penggunaan majas metonimia bisa diketahui dengan mudah karena menggunakan merek dari sesuatu yang sudah dikenal umum.
Contoh majas metonimia:
- Perjalanan dari Jakarta ke Surabaya lebih cepat jika naik Garuda.
- Setiap malam Ibu menyuruh kami menyikat gigi menggunakan odol.
- Ibu mencuci pakaian pakai RInso.
7. Majas sinestesia
Majas sinestesia menggunakan proses perubahan makna yang terjadi sebagai akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang berbeda. Dalam majas sinestesia, perbandingan dilakukan dengan cara membandingkannya dengan sesuatu yang dapat dirasakan oleh panca indera lainnya.
Contoh majas sinestesia:
- Wajahnya memucat masam ketika terbongkar aksi kejahatannya.
- Senyumnya yang manis membuatku tak bisa berhenti memikirkan gadis itu.
- Ucapannya sungguh pedas hingga membuatku tak kuasa menahan air mata.
- Suara violin yang merdu begitu menyentuh hati.
8. Majas alegori
Majas alegori merupakan gaya bahasa yang menyatakan sesuatu dengan menggunakan kiasan atau penggambaran untuk menyampaikan makna yang abstrak.
Contoh majas alegori:
- Jangan sombong, karena hidup ibarat roda yang selalu berputar, kadang di atas, kadang di bawah.
- Lidah manusia ibarat pisau yang sangat tajam, maka berhati-hatilah dalam bertutur.
- Suami adalah nakhoda dalam rumah tangga.
9. Majas pars pro toto
Majas pars pro toto adalah majas yang menggunakan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan dari objek tersebut.
Contoh majas pars pro toto:
- Karena tak mampu bayar sewa, Ani terpaksa angkat kaki dari kontrakan itu.
- Sedari pagi Arini tak menampakkan batang hidungnya di kantor.
10. Majas totem pro parte
Merupakan kebalikan dari majas pars pro toto. Majas totem pro parte menggunakan keseluruhan objek untuk merujuk sebagian dari objek tersebut.
Contoh majas totem pro parte:
- Indonesia menjadi ruan rumah KTT G20 pada 2022.
- Hujan deras yang mengguyur semalam membuat Jakarta terendam banjir.
11. Majas eufemisme
Majas eufemisme digunakan untuk menggantikan istilah dengan istilah lain yang lebih halus sehingga tidak menyinggung perasaan.
Contoh majas eufemisme:
- Bi Ida sekarang menjadi asisten rumah tanggaku yang baru, menggantikan Bi Milah yang balik kampung. (asisten rumah tangga = pembantu)
- Akibat pandemi, sebagian buruh di pabrik itu harus rela dirumahkan tanpa diberi pemberitahuan. (dirumahkan = di-PHK)
- Ardito sedikit ketinggalan dalam belajar (ketinggalan= bodoh)
Itulah majas-majas yang termasuk dalam majas perbandingan. Cukup banyak yaa. Semoga artikel ini bisa ngebantu kalian belajar di rumah ya. Klo kalian pengen belajar ditemani tutor berpengalaman, kepoin program kita di sini ya.