Karakter dan setting dalam fairty tale atau dongeng dari budaya Barat dan Timur seringkali memiliki perbedaan dalam hal penggambarannya. Berikut adalah contoh karakter dan setting dalam fairy tale dari kedua budaya tersebut.
Karakter dalam Fairy Tale Barat
- Tokoh Utama (Sleeping Beauty). – Karakter seperti Putri Tidur dalam fairy tale Barat sering digambarkan sebagai karakter utama yang cantik, lembut, dan sering kali perlu diselamatkan oleh pangeran tampan. Karakternya biasanya memiliki ciri-ciri kecantikan yang klasik seperti kulit putih, rambut panjang, dan gaun indah.
- Penjahat (Wicked Witch/Stepmother). – Karakter penjahat dalam fairy tale Barat sering digambarkan sebagai sosok yang jahat dan licik, seperti penyihir jahat atau ibu tiri yang kejam. Mereka sering memiliki motif jahat dan ingin membuat karakter utama menderita.
Karakter dalam Fairy Tale Timur
- Sun Wukong (Monkey King). – Karakter seperti Sun Wukong dalam fairy tale Tiongkok adalah karakter yang cerdik, kuat, dan sering kali humoris. Dia adalah karakter heroik yang memiliki kekuatan luar biasa dan suka petualangan.
- Jin dan Roh (Genies and Spirits). – Dalam fairy tale Timur, seringkali ada karakter seperti jin atau roh yang memiliki kekuatan magis. Mereka bisa baik atau jahat tergantung pada cerita, dan mereka seringkali dapat memberikan bantuan, ujian atau tantangan kepada tokoh utama.
Setting dalam Fairy Tale Barat
- Kastil dan Istana (Castle and Palace). – Fairy tale Barat seringkali berlatar di kastel atau istana yang megah, di mana biasanya ada karakter raja atau putri yang tinggal di sana. Kastel ini sering diilustrasikan sebagai bangunan bermenara tinggi dan memiliki taman yang indah.
- Rimba dan Hutan Terlarang (Jungle and Forbidden Forest). – Beberapa fairy tale Barat, seperti “Hansel dan Gretel” atau “Little Red Riding Hood,” berlatar di dalam hutan yang misterius dan terkadang memiliki ilusi magis.
Setting dalam Fairy Tale Timur
- Gunung dan Kuil (Mountain and Temple). – Fairy tale dari Asia Timur seringkali berlatar di gunung suci atau kuil yang memiliki makna religius atau spiritual. Karakter sering melakukan perjalanan ke tempat-tempat ini dalam pencarian jati diri mereka maupun untuk mendapatkan kekuatan tertentu.
- Pedesaan Tradisional (Traditional Village). – Setting dalam fairy tale Timur juga sering berada di desa-desa tradisional dengan atap jerami, sawah, dan alam yang subur.
Perlu diingat bahwa ini adalah contoh umum. Realitanya, banyak variasi dalam karakter maupun setting dalam fairy tale dari setiap budaya di seluruh dunia. Budaya dan geografi yang berbeda memberikan ciri khas tersendiri pada cerita-cerita fairy tale mereka. Semoga materi di blog kali ini bermanfaat buat sobat RBD, yaa! Jangan lupa pantengin terus blog Rumah Belajar Digital. See you next post!