Hampir tidak ada satu pun bagian dari kehidupan kita yang tidak terkait dengan keberadaan uang. Uang yang kita gunakan sehari-hari itulah yang dimaksud dengan jumlah uang yang beredar (JUB). Jumlah uang yang beredar di masyarakat tidak boleh terlalu banyak maupun terlalu sedikit karna akan berdampak pada perekonomian negara. Maka pemerintah perlu mengambil kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang yang beredar tersebut.
Kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang diambil oleh Bank Sentral dalam mengatur jumlah uang beredar untuk mencapai stabilitas perekonomian makro.
Apasih yang dimaksud dengan stabilitas ekonomi makro? Stabilitas ekonomi makro artinya adanya pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan penurunan pengangguran, hal ini ditandai dengan inflasi rendah dan terciptanya stabilitas harga.
Tujuan
Tujuan kebijakan ini yaitu adalah
- mencapai stabilitas nilai rupiah,
- memelihara stabilitas sistem pembayaran,
- serta turut menjaga stabilitas sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Konsep stabilitas nilai rupiah mencakup kestabilan harga barang dan jasa serta nilai tukar rupiah. Kestabilan harga barang dan jasa secara umum diukur dari inflasi yang rendah dan stabil
Dalam perekonomian, beberapa indikator yang biasanya digunakan untuk menilai kebijakan moneter antara lain jumlah uang beredar (money supply), inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar, dan ekspektasi masyarakat
Jenis Kebijakan Moneter
- Kebijakan Ekspansif (expansionary monetary policy)
Tujuan kebijakan ini untuk mendorong pemulihan ekonomi saat resesi melalui penambahan jumlah uang beredar. Kebijakan ini disebut juga kebijakan uang longgar (easy money policy)
Kebijakan moneter ekspansif dapat dilakukan Bank Sentral dengan cara-cara berikut:
- Menurunkan tingkat suku bunga.
- Membeli surat-surat berharga, seperti SBI.
- Menurunkan cadangan kas minimum.
- Melonggarkan pemberian kredit.
2. Kebijakan Kontraktif (contractionary monetary policy)
Pemerintah melakukan kebijakan ini untuk menjaga agar perekonomian tidak mengalami (overheating) melalui pengurangan jumlah uang beredar. kebijakan ini disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)
Kebijakan moneter kontraktif dapat dilakukan bank sentral dengan cara-cara berikut:
- Menaikkan tingkat suku bunga.
- Menjual surat-surat berharga, seperti SBI.
- Menaikkan cadangan kas minimum.
- Membatasi pemberian kredit.
semoga membantu dalam belajar kalian ya!
Klik disini kalau kalian mau tau tentang artikel ekonomi lainnya https://blog.rbdigital.id/category/jurusan/soshum-jurusan/