Persilangan Monohibrid

Persilangan monohibrid merupakan persilangan yang hanya melihat pada satu sifat beda, namun kadang dalam persilangan monohibrid, kalian akan mendapatkan fenotipe F1 yang sama dengan salah satu induk, namun bisa juga fenotipe F1 akan memunculkan sifat baru. Mengapa demikian? Yuu kita bahas aja.

A. Persilangan Monohibrid Dominan Penuh

Suatu persilangan monohibrid dinamakan dominan penuh jika keturunannya mempunyai sifat yang sama dengan salah satu induknya.

Perhatikan diagram persilangan monohibrid antara ercis berbunga ungu dengan ercis berbunga putih berikut ini:

persilangan monohibrid dominan penuh
Sumber: d14fikpiqfsi71.cloudfront.net

Kacang ercis berbunga Ungu (PP) disilangkan dengan kacang ercis berbunga putih (pp), maka akan menghasilkan keturunan berupa kacang ercis berbunga ungu dengan genotipe Pp.

Bila F1 disilangkan dengan sesamanya, maka saat pembentukan gamet dari tanaman heterozigot (F1) terjadi pemisahan alel, sehingga ada gamet dengan alel P dan p. Prinsip pembentukan gamet pada genotipe induk yang heterozigot dengan pemisahan alel tersebut dikenal dengan Hukum Mendel I yang disebut Hukum Segregasi secara bebas (The Law of Segregation of Allelic Genes). Sehingga terbentuk perbandingan fenotipe F2 3 bunga ungu : 1 bunga putih.

Tabel perbandingan genotipe dan fenotipe pada F2

GenotipeJumlah GenotipeFenotipePerbandingan fenotipe
PP1Bunga ungu3
Pp2Bunga ungu
pp1Bunga putih1

Dalam persilangan monohibrid, kita dapat mencari genotipe parental dengan melakukan Backcross dan Testcross (silang balik). Test cross atau uji silang adalah persilangan antara individu F1 heterozigot dengan individu resesif homozigot. Tujuan testcross adalah untuk mengetahui banyaknya macam gamet yang dihasilkan oleh individu yang genotipenya dipertanyakan dan untuk mengetahui suatu genotipe F1 bersifat homozigot (galur murni) atau heterozigot. 

Contohnya perharikan bagan persilangan berikut ini!

Sedangkan backcross atau silang balik adalah persilangan yang dilakukan di antara keturunan generasi pertama (F1) hasil suatu persilangan dengan salah satu induknya.

Perhatikan skema persilangan backcross berikut:

B. Monohibrid Intermediet

Persilangan monohibrid intermediet adalah persilangan yang terjadi pada perkawinan dua individu dengan satu sifat yang berbeda dengan dominasi tidak lengkap. Dominasi tidak lengkap adalah ketika alel dominan tidak sepenuhnya menutupi alel resesif dan menghasilkan keturunan dengan penampilan fisik berupa perpaduan antara dua alel. Artinya pada persilangan intermediet, gen dominan tidak benar-benar dominan dan menutupi gen resesif. Gen resesif juga tidak benar-benar resesif dan tertutupi sepenuhnya oleh gen dominan. Melainkan, kedua gen dapat tercampur membentuk suatu fenotipe baru.

Contohnya persilangan bunga merah dengan genotipe dominan RR dan bunga putih dengan genotipe resesif rr. 

persilangan monohibrid intermediet
Sumber: asset.kompas.com

Persilangan antara tanaman berbunga merah homozigot (RR) dengan tumbuhan berbunga putih homozigot (rr) akan menghasilkan keturunan dengan bunga berwarna merah mudah (Rr). Hal tersebut dikarenakan persilangan tersebut mengalami dominasi tidak sempurna. Di mana genotipe R yang dominan tidak dapat menutupi genotipe r yang resesif. Atau, dapat disebut bahwa gen R dan r sama-sama dominan. 

Sehingga, keturunan F1-nya merupakan kombinasi kedua gen tersebut. Generasi pertama persilangan tersebut semuanya memiliki genotipe Rr dengan fenotipe warna merah muda.

Hasil keturunan pertama (F1) dapat disilangkan kembali untuk menghasilkan keturunan kedua (F2). 

persilangan monohibrid intermediet
Sumber: asset.kompas.com

Persilangan antara sesama F1 menghasilkan perbandingan genotipe 1 RR : 2 Rr : 1 rr, dan perbandingan fenotipe F2 berupa 25 % bunga merah, 50 % bunga merah muda, dan 25 % bunga putih.

Nah itulah Sobat RBD pembahasan kita kali ini tentang persilangan monohibrid, yuuu cari tau tentang persilangan dihibrid disini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *