Hukum Mendel dalam Pewarisan Sifat

Kalian pernah merhatiin ga klo kalian ama saudara kalian, walau mirip tapi tetap keliatan bedanya, terus, lebih mirip mana kalian ke ibu kalian atau ke ayah kalian? Nah, ternyata hal ini dipelajari loh di Biologi. Penurunan sifat dari induk kepada keturunannya dikenal sebagai hereditas. Pewarisan sifat induk kepada keturunannya terjadi melalui gamet dengan mengikuti aturan-aturan tertentu. Orang pertama yang meneliti tentang penurunan sifat yaitu Gregor Johann Mendel yang berasal dari Austria. Dengan temuannya ini, Mendel dinobatkan sebagai Bapak Genetika.

A. Teori Pewarisan Sifat

Baik sebelum maupun sesudah Mendel, terdapat banyak teori tentang hukum-hukum pewarisan sifat menurun, diantaranya sebagai berikut: 

  1. Teori Darah; menyatakan bahwa sifat keturunan dibawa oleh darah. Teori ini gugur setelah ditemukannya prosedur transfusi darah, sebab orang yang menerima transfusi darah ternyata sifatnya tidak berubah seperti sifat pendonornya. 
  2. Teori Preformasi; menyatakan adanya makhluk hidup kecil di dalam gamet sebagai calon individu baru. 
  3. Teori Epigenesis; teori ini mengkritik teori preformasi, menyatakan bahwa sel telur yang telah dibuahi oleh sperma akan mengadakan pertumbuhan sedikit demi sedikit. 
  4. Teori Pangenesis; menyatakan bahwa setelah ovum dibuahi oleh sperma maka dalam sel kelamin terdapat tunas-tunas yang tumbuh menjadi makhluk hidup baru.
  5. Teori Haeckel; menyatakan bahwa yang bertanggung jawab atas sifat keturunan adalah substansi inti dari sperma.

B. Sifat Beda Tanaman Ercis

Mendel melakukan eksperimen dengan membastarkan tanaman kacang ercis (Pisum sativum) yang memiliki sifat beda mencolok. Tanaman kacang ercis dipilih karena memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut:

  1. Mudah didapat,
  2. Memiliki bunga sempurna (memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga),
  3. Mudah hidup dan dipelihara,
  4. Berumur pendek,
  5. Terdapat jenis-jenis dengan sifat beda yang mencolok.

7 Sifat beda pada tanaman kacang ercis (Pisum sativum)

sifat beda pada pewarisan sifat
Sumber: ilma95.net

C. Eksperimen Mendel dalam Pewarisan Sifat

Mendel memastikan dia memulai percobaannya dengan varietas galur murni, yang berarti ketika tanaman melakukan penyerbukan sendiri semua keturunannya akan mempunyai variasi yang sama. 

Sifat gen-gen dominan yang bersifat kuat sehingga menutupi ekspresi/ pengaruh gen alelnya disimbolkan huruf besar, sedangkan pengaruh gen yang tertutupi disebut resesif dan disimbolkan dengan huruf kecil dari huruf yang sama untuk gen dominannya. Sifat dominan dari dua genotipe yang berbeda dapat mempunyai fenotipe yang sama tetapi fenotipe sifat resesif selalu bergenotipe homozigot.

Galur murni selalu bergenotipe homozigot dan disimbolkan dengan dengan huruf yang sama, huruf kapital semua atau huruf kecil semua, misalnya AA dan BB untuk sifat dominan atau aa dan bb untuk sifat resesif. Huruf A dengan a merupakan pasangan gen atau alel.

macam genotipe pada pewarisan sifat
Sumber: asset.kompas.com

Alel adalah gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian dari kromosom homolog. Jika genotipe suatu individu terdiri dari pasangan alel yang tidak sama, disebut genotipe heterozigot. Sedangkan jika genotipe terdiri dari pasangan alel yang sama disebut homozigot.

Mendel melakukan percobaan dengan melakukan penyerbukan silang terhadap dua varietas ercis bergalur murni yang sifatnya kontras, yaitu pada tanaman berbunga ungu dengan tanaman yang berbunga putih. Perkawinan atau persilangan dua varietas ini disebut hibridisasi. 

Pada hibridisasi, ada beberapa istilah yang harus kalian kenal, yaitu:

  • Fenotipe: Sifat yang tampak dari luar yang dapat kita amati sebagai ekspresi dari susunan gen.
  • Genotipe: Sifat yang tidak tampak yang ditentukan oleh pasangan gen atau susunan gen dalam individu yang menentukan sifat yang tampak.
  • Parental (P): induk jantan dengan induk betina pada suatu pembastaran.
  • Gamet (G): sel kelamin yang membawa gen pembawa sifat.
  • Filial (F): hasil persilangan parental atau keturunannya.

D. Hukum Mendel

  1. Hukum Mendel 1 

Dari percobaannya ini, kita mengenal Hukum Mendel, yaitu:

Hukum Mendel 1 disebut dengan hukum pemisahan gen atau hukum segresi yang menyatakan bahwa satu dari dua alel gen akan memisahkan diri pada saat proses pembentukan gamet keturunan. Hukum Mendel 1 dapat diamati pada persilangan monohibrid. 

pewarisan sifat yang nampak pada kacang ercis
Sumber: blogger.googleusercontent.com

  1. Hukum Mendel 2 

Disebut juga dengan hukum berpasangan secara bebas atau independent assortment. Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai dua pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat yang lain. Dengan kata lain, alel dengan gen sifat yang berbeda tidak saling memengaruhi sehingga di dalam gamet-gamet yang terbentuk akan terjadi pemilihan kombinasi gen-gen secara bebas.  Hukum Mendel 2 dapat diamati pada persilangan dihibrid.

Nah Sobat RBD, itulah pembahasan kita tentang Hukum Mendel, untuk mengetahui materi tentang pewarisan sifat selengkapnya bisa kalian baca di Persilangan Monohibrid dan Persilangan Dihibrid.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *