Transpor Zat melalui Membran Sel

Transpor zat merupakan salah satu tugas utama membran sel. Bagaimana mekanismenya? Yuu kita simak penjelasan berikut Sobat RBD! Membran sel mempunyai sifat selektif yang berfungsi untuk transportasi zat dari dan keluar sel. Berdasarkan energi yang dibutuhkan, transportasi zat dapat dikelompokkan menjadi dua.

Transpor Zat Secara Pasif

Transpor pasif adalah transportasi yang tidak memerlukan energi, dibedakan menjadi sebagai berikut.

A. Transpor Zat Secara Difusi

Difusi adalah proses berpindahnya suatu zat yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) menuju zat yang memiliki konsentrasi lebih rendah (hipotonik) sehingga konsentrasi keduanya seimbang.

Peristiwa difusi (dokumen rbdigital.id)
  • Difusi langsung terjadi secara spontan tanpa perantara dan energi. Difusi ini terjadi karena sifat dari molekul-molekul yang bergerak. Contohnya terjadi pada transpor oksigen dari luar ke dalam sel.
  • Difusi terbantu berlangsung ketika suatu zat tidak bisa melewati membran sel dengan sendirinya sehingga perlu dibantu protein perantara. Mekanismenya dapat dibedakan menjadi.

1. Difusi Terbantu oleh Saluran Protein

Terjadi pada molekul besar seperti asam amino dan glukosa, atau ion-ion seperti K+, Na+, dan Cl. Molekul-molekul ini dapat berdifusi dengan bantuan protein integral yang membentuk saluran protein.

2. Difusi Terbantu oleh Protein Transpor

Protein transpor dapat berubah bentuk saat mengikat dan melepas molekul yang dibawanya. Protein transpor memudahkan difusi molekul asam amino dan glukosa.

B. Transpor Zat Secara Osmosis

Peristiwa osmosis (dokumen rbdigital.id)

Osmosis adalah proses menyeimbangkan konsentrasi air di dalam dan luar sel, dengan kata lain osmosis merupakan difusi air melalui membran semipermeabel dari daerah konsentrasi rendah (hipotonik) ke konsentrasi tinggi (hipertonik). Ada empat macam keadaan sel akibat peristiwa osmosis.

1. Plasmolisis

Plasmolisis merupakan lepasnya membran sel dari dinding sel tumbuhan karena sel berada di lingkungan yang hipertonis. Air di dalam sel akan keluar, sehingga sel kekurangan air.

Plasmolisis sel tumbuhan pada larutan hipertonik (dokumen rbdigital.id)

2. Turgid

Turgid merupakan keadaan sel tumbuhan yang mengembang karena sel berada di lingkungan yang hipotonis. Air dari luar sel akan masuk ke dalam sel, sehingga sel penuh dengan air, akibatnya membran sel melekat ke dinding sel.

Keadaan turgid sel tumbuhan pada larutan hipotonik (dokumen rbdigital.id)

3. Krenasi

Krenasi merupakan mengerutnya sel karena sel berada di lingkungan yang hipertonis, sehingga sel kehilangan air yang terjadi pada sel yang tidak memiliki dinding sel, seperti sel hewan.

Keadaan krenasi sel hewan pada larutan hipertonik (dokumen rbdigital.id)

4. Lisis

Lisis merupakan pecahnya sel karena sel berada di lingkungan yang hipotonis. Peristiwa ini terjadi pada sel yang tidak memiliki dinding sel. Ketika banyak air dari luar masuk ke dalam sel, sel akan mengembang dan akhirnya pecah.

Keadaan lisis sel hewan pada larutan hipotonik (dokumen rbdigital.id)

Transpor Zat Secara Aktif 

Transpor aktif adalah transpor yang menggunakan energi untuk mengeluarkan dan memasukkan ion atau molekul melalui selaput plasma yang dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel. Gerakan ion atau molekul pada transpor aktif melawan gradien konsentrasi dan sumber energinya berupa ATP (adenosin triphosphat).

Fungsi transpor aktif adalah memelihara konsentrasi molekul kecil dalam sel yang berbeda dengan konsentrasi molekul lingkungannya. Transpor aktif dibedakan menjadi beberapa hal berikut.

A. Pompa Ion

Pompa ion (dokumen rbdigital.id)

Transpor aktif yang pertama adalah pompa ion Natrium-Kalium, merupakan gerakan pemompaan ion K+ ke dalam sel dan ion Na+ ke luar sel. Konsentrasi ion Na+ di dalam sel lebih rendah daripada di luar sel, sedangkan konsentrasi ion K+ di dalam sel lebih tinggi daripada di luar sel. Masuknya ion K+ dan keluarnya ion Na+ harus melawan gradien konsentrasi. Akibatnya, dibutuhkan energi berupa ATP dan bantuan protein integral pada membran sel. Setiap pengeluaran 3 ion Na+ akan diimbangi dengan pemasukan 2 ion K+.

B. Endositosis

Endositosis adalah proses memasukan zat makromolekuler ke dalam sel dengan cara membungkusnya dengan membran plasma. Mekanisme ini terlihat saat sel darah putih membungkus bakteri yang masuk ke dalam tubuh manusia.  

Peristiwa endositosis (dokumen rbdigital.id)

Pembungkusan bahan yang berupa materi padat  disebut fagositosis, sedangkan jika bahan yang dimasukkan berupa cairan disebut pinositosis.

C. Eksositosis

Peristiwa eksositosis (dokumen rbdigital.id)

Eksositosis adalah proses mengeluarkan zat makromolekuler hasil metabolisme dari dalam ke luar sel. Eksositosis dilakukan dengan cara membungkus zat makromolekuler dengan membran plasma lalu dikeluarkan dari sel.

Nah Sobat RBD, itulah materi tentang mekanisme transpor zat melalui membran sel. Semoga bisa membantu kalian belajar ya!  

Referensi 

  • Modul Biologi Kelas XI. (2020). Diakses pada  3 Agustus 2023 dari https://repositori.kemdikbud.go.id/22002/1/XI_Biologi_KD-3.2_final.pdf
  • Irnaningtyas. 2010. Buku Teks Biologi SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *